Google | Yahoo |
widgeo.net
Website Submission Optimization

Monday, August 30, 2010

Senja,kunjunganmu sementara
belum pun menyirat,pedih
hari yang luka berdiri
dalam panas sulaan dan
menyeka prasangka
helai daun,semerta
kau dijurus melutut
ke sila malam
yang gelap terbuka.

Renungan,kaulah
melihat tragedi
setitis gema mega di bibir lembayung
gugur sebelum gapai
kecelahan helai daun yang masih
mencari warna peradaban,
tiba-tiba sujud pada malam; adalah
warna senja sendiri.

Daun masih saja menyalahkan hari
Hari telah bertemu senja,
begitulah jadinya,akan hari
berangkat lagi mencari simpati subuh
Akankah?
Airmata dini mengutus embun,dingin
membelai helai daun
dengan kelembutan mentari esok
yang sopan melihat kasih
tulus abadi.

“Senja itu hari. Panas itu hari
Malam itu hari. Subuh itu hari
Esok itu hari, masihkah kau
menyalahkan panas yang membakar?”
Soal hari kepada helai daun. Jawabnya;
“Sebelum luntur tak bermaya
dipapah angin ke tebing sering menanti,
aku inginkan ketulusan cintamu”Semoga
hari-hari yang damai itu
ada pada warna keutuhan bersama hari
---Hari pun bertukar sejuta hari lagi----
---Daun pun bertambah sejuta daun lagi---

No comments:

Post a Comment

Related Posts with Thumbnails